.

.
.

Saturday, 30 November 2013

MINIATUR PESAWAT DI WATER BLASTER






Team MINIATUR PESAWAT memang sudah merencanakan untuk melakukan promo pada pengunjung di Water Blaster Semarang pada hari Sabtu. Di setiap hari ini memang banyak sekali pengunjungnya dan kalau diperhatikan memang pengunjungnya termasuk kelas menengah ke atas.

Setelah mobil di parkir, team "miniatur pesawat" segera mempersiapkan stage untuk melakukan sesi pemotretan di lobby masuk. Selama sesi pemotretan ini, banyak pengunjung yang mendekat untuk melihat lebih detil dan bahkan ada yang memegang-megang miniatur pesawat ini.

Wednesday, 27 November 2013

TEAM PEMASARAN MINIATUR PESAWAT GARUDA TERHALANG DEMO DOKTER

 
Team Pemasaran miniatur Pesawat Garuda yang sedang melintas di Jl. Pahlawan, Semarang terhalang oleh demo dokter yang sedang melakukan aksi solidaritas untuk melakukan protes terhadap putusan hukum oleh rekan mereka, sesama dokter di Manado yang dimasukkan ke bui karena dianggap melakukan malpraktik serhingga menewaskan pasiennya.

Dari beberapa sumber yang diperoleh oleh team "miniatur pesawat garuda" para dokter mengancam apabila PK yang diajukan oleh IDI tidak dikabulkan maka semua dokter tidak berani melakukan tindakan medis terhadap pasien kritis yang mempunyai peluang yang besar meninggal dunia ketika dalam perawatan para dokter tersebut.

Team miniatur pesawat garuda sebetulnya melihat bahwa disini terdapat pesimistis para dokter sehingga mereka mendramatisir sebuah kejadian yang menimpa salah satu keluarga mereka. Demo yang mereka lakukan ini , menurut Dyah Pitaloka, Anggota DPR dari PDIP bisa terancam hukum dengan kurungan penjara 2 tahun dan denda mencapai 2 milyar karena mengabaikan hak sipil untuk mendapatkan kesehatan.

Berkaca dari peristiwa ini, sebetulnya apabila semua proses sejak dari awal hingga keputusan pengadilan diambil, dilakukan secara profesional dan terbuka serta bebas dari intervensi siapa pun maka pastinya akan bisa berjalan dengan sangat baik dan tidak akan muncul kejadian seperti ini.

Marilah kita lihat sejak peristiwa penyididikan oleh pihak Kepolisian. Penyidikan harus dilakukan secara profesional sehingga tidak menimbulkan rasa tertekan bagi tersangka sehingga mereka bisa memberikan semua informasi sejujur-jujurnya. Seringkali penyidik melakukan penekanan sehingga tersangka terpaksa mengakui apa yang tidak dia lakukan. Apabila penyidik melakukan hal ini maka penyidik pun sebetulnya sudah melakukan suatu tindakan mal praktik sehingga bisa dituntut secara hukum.

Apabila penyidik sudah melakukan tugasnya secara profesional, maka kini tugas pihak pengadilan yang harus menjalankan proses peradilan seadil-adilnya. Para ahli yang dihadirkan untuk memberikan pendapat tentang peristiwa itu haruslah kompeten dan benar-benar bebas dari intervensi apa pun atau siapa pun.

Ketika pihak pengadilan sudah melakukan perannya secara profesional maka semua pihak seharusnya bisa menerima segala keputusan pengadilan, termasuk IDI dan semua anggotanya.

Dari peristiwa ini ada nilai positif yang harus kita ambil, yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita. Tidak hanya dokter, banyak juga pendidik yang harus berurusan dengan hukum ketika para guru tidak bisa mengendalikan emosinya ketika mengajar siswa di dalam kelas. Dalam menghadapi siswa yang bermasalah, seorang guru harus bisa menerapkan prinsip professional, jangan sampai terbawa emosi. Pernah juga kami mendengar guru mengeluh, yang nadanya sama dengan keluhan anggota IDI saat ini. Kami pernah mendengar guru berseloroh "Kalau gitu ntar lain kali, kalau ada murid yang kurang ajar, entah itu meloncat dari jendela, naik di meja, biarkan aja dari pada ntar ngga bisa nahan emosi lalu dijebloskan di sel". Sama kan dengan komentar yang disampaikan Wakil Ketua IDI Jakarta, "mendingan pasien yang kritis saya biarkan mati aja, dari pada saya tangani lantas dia mati dan saya di sel".

Marilah, untuk para dokter, jangan takut untuk melakukan tindakan penyelamatan kepada orang yang membutuhkan. Kuasai dengan tepat prosedur-prosedur operasional sehingga tidak dikatagorikan sebagai tindakan mal praktek ketika tidak bisa menyelamatkan pasien.

Tuesday, 26 November 2013

DAMPAK PENGECATAN REPLIKA GARUDA TERBARU

Dampak dari penggunaan formula baru dalam pengecatan replika Garuda sudah menunjukkan hasil yang signifikan. Hanya dalam waktu 2 minggu setelah kami mengadakan launching produk ini, sudah 50 item yang terjual.

Pak Rudi, salah seorang pembeli mengatakan bahwa dia sangat puas dengan formulasi pengecatan terbaru pada replika Garuda seri Boeing 777. Pada produk terbaru ini kelihatan catnya lebih mengkilap dan tahan lama. Kami pernah melakukan pembandingan mengenai daya tahan cat antara cat formulasi baru dengan cat formulasi lama.

Ternyata inovasi yang kami lakukan pada "replika Garuda" ini diikuti oleh lini pemasaran replika kami yang lainnya.

Monday, 25 November 2013

SERAGAM BARU REPLIKA PESAWAT GARUDA


Untuk menambah kesan enerjik, kami merancang seragam baru untuk team pemasaran replika pesawat garuda. Sedikit torehan diberikan di sisi luar rok yang dikenakan tetapi tetap dilapisi dengan sutra. Dengan desain baru ini maka kelincahan pergerakan team penjualan akan semakin lincah untuk bergerak tetapi tetap kelihatan estetikanya. Belahan rok yang kelihatan membuka ketika berjalan akan tetap tertutup meskipun banyak pria yang sudah tercuri pandangannya. Biasanya para pria tersebut akan melontarkan senyuman ketika mereka akhirnya menyadari bahwa rok itu sebenarnya tidak bisa ditembus oleh mata-mata mereka yang nakal.

Desain ekor garuda tetap dimunculkan di lengan atas bagian luar dan tidak ketinggalan logo "replika pesawat garuda" diletakkan di dada sebelah kanan.

Saturday, 23 November 2013

OBROLAN TEAM MINIATUR GARUDA


Cukup lelah, team miniatur Garuda mencoba melakukan penetrasi pasar di beberapa kota di sekitar Semarang. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk sebentar di bawah pohon beringin di sebuah taman kota di Kudus.

Sambil menikmati es kelapa muda, "team miniatur Garuda" mulai membuka diskusi tentang Fransiska Etty yang baru saja tertangkap semenjak buron sekitar 6 tahun yang lalu. Kami mencoba browsing dan melihat membaca semua informasi yang berkaitan dengan kasus tersebut. Dari sekian banyak yang diwartakan terlihat hanya ada sekitar 2 jenis berita yang semuanya berintikan hal yang sama.

Dari sini team miniatur Garuda benar-benar menilai bahwa informasi yang disajikan tidak berimbang karena berita yang disajikan hanya dari alasan korban, yaitu Saudara Udaranto. Tidak ada satu media pun yang mengklarifikasi mengenai kebenaran alasan yang dikatakan oleh pihak Saudara Udaranto kepada tersangka.

Selain  memproduksi Replika Pesawat Garuda kami juga memproduksi :

"Replika Pesawat Citilink"
"Replika Pesawat Lion Air"
"Replika Pesawat Batavia"
"Replika Pesawat Sempati"
"Replika Pesawat Sriwijaya"
"Replika Pesawat Kalstar"
"Replika Pesawat Silk Air"
"Replika Pesawat Qantas"
"Replika Pesawat Singapore Air Lines"
"Replika Pesawat Garuda"
"Replika Pesawat Wings Air"
"Replika Pesawat Merpati"
"Replika Pesawat Mandala"
"Replika Pesawat Tiger Air "

Monday, 4 November 2013

PENGECATAN MINITUR PESAWAT GARUDA


Pengecatan MINIATUR PESAWAT GARUDA pada bulan November 2013 ini kami coba dengan menambahkan sebuah bahan kimia dari jenis polisher yang mempunyai teknologi nano. Dengan butiran-butiran yang halus akan membuat item ini lebih cemerlang.

"Miniatur Pesawat Garuda" yang dicat dengan formula baru ini akan diperkenalkan oleh team marketing kami pada launching pertamanya di Surabaya pada minggu ketiga November 2013.

Dengan penambilan baru ini, Miniatur Pesawat Garuda ini akan mampu mempertahankan volume penjualannya seperti pada bulan-bulan berikutnya.

Selain  memproduksi Replika Pesawat Garuda kami juga memproduksi :

"Replika Pesawat Citilink"
"Replika Pesawat Lion Air"
"Replika Pesawat Batavia"
"Replika Pesawat Sempati"
"Replika Pesawat Sriwijaya"
"Replika Pesawat Kalstar"
"Replika Pesawat Silk Air"
"Replika Pesawat Qantas"
"Replika Pesawat Singapore Air Lines"
"Replika Pesawat Garuda"
"Replika Pesawat Wings Air"
"Replika Pesawat Merpati"
"Replika Pesawat Mandala"
"Replika Pesawat Tiger Air "